Hidup adalah sebuah proses yang
harus direncanakan dan dilaksanakan. Tuntutan kebutuhan merupakan suatu proses
nyata yang tidak bisa dipungkiri oleh siapapun yang menjalaninya. Untuk
menghasilkan rupiah harus membutuhkan kegigihan dan keseriusan serta usaha yang
berkelanjutan. Perkenalkan namaku Hasrul, aku berasal dari Bima Nusa Tenggara
Barat. Aku menyelesaikan studi D3 pada salah satu kampus yang ada di Propinsiku
yaitu STMIK Bumigora Mataram. Menjalani proses perkuliahan kami dituntut untuk
menjadi manusia yang mandiri, dengan keterbatasan yang kami miliki, kami tidak
pernah merasa pesimis, karna saya selalu meyakini, bahwa suatu saat saya akan
memberikan yang terbaik buat my parents. Selama 3 setengah tahun saya sudah
terbiasa menjalani hidup dengan profesi hidup sebagai anak kos. Senang dan
susah sudalah merupakan suatu hal yang harus saya bebani, tapi sesusah apapun
yang kita hadapi, apabila mengingat sang pencipta, ketenangan selalu datang
menghapiriku.
Bapak ku adalah seorang malaikat
sekaligus guru yang sangat bijaksana, sayang terhadap keluarga dan selalu
memberikan idea tau gagasan serta memotivasi diriku menjadi manusia yang
mandiri. Pengalaman yang pahit, ketika saya melatih diri mencari uang pada saat
beranjak kelas 1 smp adalah menjual es lilin. Disitulah aku merasakan
bahwasannya mencari uang sangat susah, walaupun keuntungan menjual lilin
sangatlah relative kecil, tapi saya tetap merasa bangga oleh karena itu adalah
hasil keringat dan sekaligus rupiah pertama yang aku dapatkan. Pekerjaan yang
mungkin tidak semua orang kerjakan telah aku kerjakan, mulai menjadi kuli
bangunan sampai menjadi tukang ojek yang setiap hari menunggu penumpang di
cabang perumahan gindi jatiwangi.
Sedikit aku cerita pada siapapun
yang membaca buku ini, mengapa aku harus menjadi tukang kuli bangunan dan
menjadi tukang ojek. Aku menjadi kuli bangunan pada saat bapakku tidak lagi
menerima gaji bulanan sebagi guru Pns, oleh karena meminjam uang Bank yang
digunakkan untuk membangun rumah. Karena pada saat itu aku merasa bahwa aku
bukanlah seorang anak yang belum bisa memberikan apa-apa terhadap kedua orang
tuaku. Sekitar 1 tahun lamanya aku berprofesi sebagai kuli bangunan untuk
membantu orang tuaku. Tiap hari diriku selalu berada di bawah terik matahari
sambil memikul batu-batu besar serta membawa campuran semen yang di minta oleh
tukang bangunan. Apapun yang aku kerjakan, asal halal, aku merasa bangga,
karena aku bisa membeli beras untuk kebutuhan kami sekeluarga. Setahun lamanya
aku beralih profesi sebagai tukang ojek untuk mengumpulkan uang, karena aku
berniat untuk melanjutkan studi D3 pada perguruan tinggi Stmik Bumigora
mataram. Belum sampai disini, aku menjadi anak kos selama 3 tahun setengah dan
hidup seala kadarnya sebagai seorang mahasiswa yang bermimpi untuk menjadi
orang yang berhasil dan suatu saat bisa menaikkan orang tuaku ke tahah suci
Mekkah Al-Mukaramah. Amin.
Yah………. Begitula cerita hidupku,
hingga aku bisa melanjutkan studi program alil jenjang D3 ke D4 ITB kerjasama
dengan seamole. Di seamolec aku bertemu dengan orang-orang yang luar biasa,
baik itu tutor Outbond, Dosen dan Teman. Tutor Outbond kami nama Dr.stenly yang
berprofesi sebagai seorang psikolog. Disitu kami dilatih menjadi manusia yang
berjiwa entrepreneur (berwirausaha), dilatih untuk menggali kejiwaan kami
sehingga kami bisa membuang rasa malu kami, dan melatih kami untuk selalu
kompak dan bersatu dalam menghadapai system perkuliahan itu sendiri.
Pembuktiannya pada saat kami di tugaskan untuk menjual polpen yang harganya
Rp.1000 menjadi Polpen yang bahkan harganya sampai Rp.1.000.000. apakah
mungkin? Kami juga sempat bertanya dalam diri kami, apakah kami bisa melakoni
tugas ini dengan baik. Begitulah keadaan kami yang sesungguhnya, kami menuntut
ilmu agar kami bisa beradaptasi bisa menempatkan diri kami di tengah-tengah
masyarakat dan kami ingin sekali memberikan kontribusi tenaga dan ide kami pada
daerah kami masing-masing. Karena suatu hari kelak kami akan menjadi manusia
yang berkwalitas dibidang teknologi.
Untuk meraih
prestasi dan karir membutuhkan waktu 20 tahun, dan untuk membunuhnya
membutuhkan waktu hanya dengan 5 Jam saja. So….. ukirlah dirimu dengan
sejumlah prestasi dan jangan biarkan matahari berlalu tanpa makna.
Cita-cita saya 1 tahun kedepan adalah ingin membangun daerah sendiri khusunya dibidang IT dan memperkenalkan dunia teknologi informasi kepada masyarakat, agar mereka bisa merasakan majunya Teknologi informasi. dan kedepannya ingin menjadi seorang tecnopreneur dibidang teknologi informasi. Amin Ya Rab.
Cita-cita saya 1 tahun kedepan adalah ingin membangun daerah sendiri khusunya dibidang IT dan memperkenalkan dunia teknologi informasi kepada masyarakat, agar mereka bisa merasakan majunya Teknologi informasi. dan kedepannya ingin menjadi seorang tecnopreneur dibidang teknologi informasi. Amin Ya Rab.