Wednesday, March 20, 2013

Peranan Pelajaran Berbasis ICT Didalam Proses Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)



BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
PJJ (Pendidikan jarak jauh) adalah suatu metode pembelajaran yang telah terkonsep dimana antara pengajar dan peserta didik tetap dapat melakukan pembelajaran tanpa harus bertemu dan bertatap muka secara langsung. Dapat menggunakan berbagai media seperti : email, moodle, edmodo, skype, facebook, blog, dan lainnya yang memanfaatkan internet. Strategi belajar jarak jauh adalah strategi belajar  yang dilakukan secara mandiri bagi peserta didik pendidikan jarak jauh (PJJ). Strategi belajar pada sistem belajar jarak jauh menjadi sesuatu yang utama karena peserta didik menjadi pemeran utama dalam belajar. Pembelajaran berbasis ICT adalah pembelajaran yang berasaskan konsep pembelajaran komputer dan multimedia. Pendidikan bebasis ICT (Information Communication Technology) saat ini sudah berkembang pesat di berbagai daerah. Kebutuhan akan berbagai media interaktf semakin dirasakan, mengingat kondisi perkembangan teknologi informasi (TI) semakin berkembang pesat. Dalam dunia pendidikan misalnya, siswa mulai pra-sekolah, SD, SMP, SMA dan SMK dituntut mengenal TI sejak dini. Untuk mewujudkan sekolah dengan berbasis ICT tentunya diperlukan sarana prasarana yang menunjang. Tanpa sarana dan prasarana yang baik maka pembelajaran tidak akan sulit berjalan dengan sempurna. Sarana prasarana sekolah berbasis ICT adalah seperti Lab bahasa yang lengkap, komputer, LCD, dan koneksi internet. Untuk menunjang masuknya TI di sekolah, pemerintah secara bertahap membantu sekolah-sekolah dengan memberikan perangkat hardware komputer sebagai alat peraktek dan ditunjang dengan diberikannya BOM (Bantuan Operasional Manajemen) yang salah satunya harus dibelanjakan untuk membeli software komputer untuk menunjang pembelajaran TI dan penguasaan materi pelajaran umum dengan bantuan TI. Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan bahan pembelajaran berbasis ICT sebagai alat untuk membantu siswa menguasai TI dan materi pelajaran umum lainnya dengan lebih cepat, menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar, menjadi kebutuhan yang mendesak untuk tercapainya kualitas pembelajaran yang diharapkan.  Didalam menerapkan pendidikan jarak jauh sangatlah penting apabila didukung dengan media ICT yang memadai, karena Media merupakan jembatan untuk berinteraksi dengan dunia maya dan memungkinkan untuk suksesnya pembelajaran Online yang diterapkan dan diharapkan.
Tujuan Penulisan
1.    Membuat Karya Ilmiah Tentang PJJ untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah PJJ
2.    Mengetahui tingkat kebutuhan ICT didalam mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh
3.    Untuk mengetahui sampai dimana peranan IT didalam Proses Pembelajaran Jarak jauh.



BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT). Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan jaringan pengetahuan dan informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (life-long education), meningkatkan kinerja guru dalam bidang ICT. Pada akhimya akan mengubah sekolah di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dengan murid-murid menjadi pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan kreatif.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk murid dan guru yang memungkinkan mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam menjalankan peran baru mereka, terutama dalam hal ini adalah guru/pengajar.
a.      Kebutuhan Media ICT didalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
1.    Media
Hal yang pertama yang sangat dibutuhkan apabila seorang guru dan siswa ingin berhubungan dengan dunia maya adalah media yang digunakan untuk diterapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ), seperti komputer, laptop, netbook, tablet dan media lainnya
2.    Fasilitas Internet yang memadai dan cepat
Untuk menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh tentu sangat dibutuhkan koneksi internet yang memadai dan cepat, karena apabila koneksi lambat tentu akan mempengaruhi dari pada sistem pembelajaran online.
b.      Karakteristik PJJ
Ada beberapa karakteristik PJJ (Pendidikan jarak jauh) menurut keegan yaitu:
1.    Terpisahnya pengajar dan peserta didik yang membedakan PJJ dengan pengajar tatap muka.
2.    Ada pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar sendiri di rumah (home study)
3.    Penggunaan beragam media-cetak, audio, video, komputer, atau multimedia untuk mempersatukan pengajar dan peserta didik dalam suatu interaksi pembelajaran
4.    Penyediaan komunikasi dua arah sehingga peserta didik dapat menarik manfaat darinya, dan bahkan mengambil inisiatif dialog
5.    Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi (pembelajaran diarahkan kepada individu bukan kepada kelompok)
6.    Proses pendidikan yang memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.
c.      Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem PJJ didasarkan pada :
 1.    Keterpisahan antara peserta didik dan pengajar dalam ruang dan waktu;
2.    Pemanfaatan (paket) bahan belajar yang dirancang dan diproduksi secara sistematis
3.    Adanya pertemuan pengajar dan peserta didik yang tidak terus menerus (non-contiguous)
4.    Organisasi pendidikan melalui beragam media
5.    Adanya penyeliaan dan pemantauan yang intensif dari suatu organisasi pendidikan.
d.   Prinsip PJJ
Pembelajaran jarak jauh ini diharapkan dapat menjadi media yang memberikan sarana yang luas bagi mahasiswa/siswa supaya dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki untuk mencapai kualifikasi PJJ dan menguasai kompetensi.
Beberapa prinsip PJJ, yaitu :

 1.    Prinsip Kemandirian yang terdiri dari :
1.       Menentukan sendiri cara belajar baik perorangan, berpasangan, atau kelompok
2.       Pemilihan program sesuai dengan pilihan sendiri
3.       Penggunaan aneka sumber yang tersedia dan terjangkau
4.       Sesedikitnya mungkin bantuan dan intervensi dari luar.
2.    Prinsip  Keluwesan yang terdiri dari :
1.      Jadwal yang relatif bebas tentang kapan memulai, mengakses bahan belajar, mengikuti ujian/tes kemampuan
2.      Pindah jalur baik secara formal maupun non formal
3.      Lintas jenis secara umum, kehususan/kejuruan
4.      Belajar sambil bekerja.
3.    Prinsip Keterkinian
1.      Pengembangan program yang tepat saat (just-in time) bukan yang diperkirakan perlu (just in case)
2.      Penggunaan sumber belajar terbaru.
3.      Kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi
4.    Prinsip Kesesuaian
1.      Terkait langsung dengan kebutuhan pribadi, maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat
2.      Selaras dengan kondisi dan karakteristik peserta didik
3.      Kesetaraan bobot program
4.      Pengakuan atas pengalaman (accreditation of prior learning).
 5.  Prinsip Mobilitas
1.      Perpindahan antar satuan pendidikan yang setara (akibat migrasi, dsb)
2.      Lintas jenjang berdasar kemampuan (melalui uji kompentensi, kurikulum atau portfolio).
 
 e.      Pembelajaran dalam PJJ
Ada beberapa langkah dalam proses pembelajaran jarak jauh yaitu :
1.    Pemilihan program berdasarkan kebutuhan
2.    Pengaturan waktu belajar, waktu tes
3.    Mengikuti tutorial
4.    Memanfaatkan bimbingan dan konseling bila ada masalah.
f.       Beberapa bentuk PJJ yaitu :
1.    Program pendidikan mandiri
2.    Program tatap muka yang diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah ditentukan, informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/tanpa interaksi dari peserta didik.
3.    Program yang tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu atau banyak tempat.
Untuk mengatasi dan memprediksi supaya program PJJ dapat berjalan dengan baik, kita harus mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi jalannya program tersebut dengan efektif.
g.      Berikut kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam program pendidikan jarak jauh yaitu :
Di samping itu juga, sekolah mengintegrasikan TIK dalam pendidikan sekolah melalui kurikulum yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan. Dari realitas di atas ada beberapa hal yang patut di cermati secara arif berkaitan dengan pemanfaatan ICT ini. Hal ini berkaitan dengan implementasi di lapangan. Pertama, kemampuan sekolah untuk melengkapi fasilitas ICT. Kedua, tentang kemampuan sumber daya manusia khususnya guru dalam pemanfaatnan ICT. Ketiga, lingkungan sosial yang kurang mendukung terhadap pernanfaatan ICT.
ü                      Kemampuan Sekolah
Salah satu unsur yang menyebabkan penerapan ICT didalam PJJ secara maksimal adalah dengan adanya fasilitas komputer yang memadai. Memang bila kita melihat sekolah-sekolah elit di kota besar, kita akan menemukan sekolah yang mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, misalnya komputer dan Internet. Tetapi untuk sekolah-sekolah di daerah pinggiran kota atau kepulauan, kita akan sulit menemukan sarana dan prasarana yang lengkap terutama koneksi Internet dan komputer (tentunya yang layak dan memadai untuk sebuah proses pembelajaran)
ü                               Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM)
Kunci utama agar pemanfaatan ICT dalam PJJ berjalan maksimal adalah seorang pengajar /guru. Untuk itu diperlukan guru yang profesional sehingga pemerintah memberikan pelatihan kepada sebagian guru MIPA untuk membuat software pembelajaran, melatih tenaga administrasi (TU) sekolah mengenai penggunaan komputer untuk administrasi dan perawatan komputer. Sedangkan dalam kenyataannya tidak semua guru lulusan program sarjana adalah tenaga pendidik yang profesional.
Bukan karena sistem Perguruan Tinggi yang jelek, kurikulum tidak sesuai kebutuhan, dosen-dosen tidak bermutu atau alasan lainnya yang menjadikan lulusan itu tidak bermutu, tetapi ketidaksiapan dan ketidakmampuan mahasiswa untuk menempuh studi di universitas. Dan ini juga akan menjadi hambatan yang cukup serius mengingat yang menjadi kunci utamanya adalah guru dalam pemanfaatan ICT. Ketika guru-guru yang ada sudah tidak mampu, maka pemanfaatan ICT ini hanya akan menjadi wacana yang terus berkembang dan hanya mengambang tanpa ada perwujudan dalam kenyataan.
ü                               Lingkungan Sosial
Perkembangan dan proses belajar seseorang tidak dapat terjadi tanpa kehadiran pengaruh lingkungan (masyarakat). Begitu juga dengan pemanfaatan ICT didalam Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) tidak akan maksimal tanpa didukung oleh lingkungan. Di lingkungan kota-kota besar, sangat mudah untuk mencari perangkat ICT sehingga pemanfaatan ICT didalam PJJ akan maksimal. Termasuk ketika memberikan tugas yang harus mengakses internet, misalnya, akan lebih mudah dilakukan. Akan tetapi untuk kasus sekolah-sekolah yang
 
h.    Contoh Peranan ICT dalam Pembelajaran PJJ.
Negara indonesia ada Negara kepulauan sehingga dalam penerapan PJJ Indonesia adalah Negara yang sangat cocok untuk diterapkan PJJ. Salah satu contoh peranan ICT didalam PJJ adalah sebagai berikut :
ü  Apabila listrik saja harus hidup di malam hari ; tidak terjangkau provider sehingga internet tidak bisa diakses, maka PJJ akan kurang maksimal walaupun di sekolah itu mempunyai sarana komputer dan internet yang lengkap. Jadi sangat jelas bahwa lingkungan sebagai proses motivasi sosial yang memegang peranan dalam merangsang setiap individu untuk mencapai prestasi sosial sebagaimana proses-proses motivasi akademik akan mempengaruhi prestasi akademik. Bila lingkungan tidak mendukung, maka akan sangat sulit bagi siswa untuk mencapai kesuksesan.
Dari perspektif di atas, tampaknya apa yang menjadi harapan pemerintah untuk mengedepankan ICT dalam setiap pembelajaran tampaknya masih harus menapaki jalan berliku. Kemampuan sekolah, kemampuan dan profesionalisme pendidik serta lingkungan sosial yang kondusif untuk sebuah pembelajatan berbasis ICT ternyata masih menjadi tanda tanya besar untuk dalam waktu dekat memberikan kontribusi positif dalam implementasi ‘kebijakan ICT’ ini. Namun, bagaimanapun situasinya kebijakan ini perlu mendapat apresiasi positif dengan berusaha memulai dari diri kita untuk berusaha melakukan yang terbaik. 
Dalam bukunya bertajuk Effective Teaching, Evidence and Practice, Daniel Muijs dan David Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang kecakapan ICT. Bagaimana ICT dapat membantu siswa belajar?
Pertama, presenting information. ICT memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan informasi. Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk. Bahkan kini telah lahir googleearth yang dapat menunjukkan kepada kita seluruh kawasan di muka bumi kita ini dari hasil foto udara yang amat mengesankan. Dengan membuka www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita peroleh. Mau membuat grafik dan tabel? Itu sangatlah mudah. Komputer akan dengan senang hati membantu peserta didik untuk membuatkan grafik dan tabel secara otomatis, dengan hanya memasukkan data sesuai dengan yang kita inginkan.
Kedua, quick and automatic completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Mau membuat grafik, membuat paparan yang beranimasi, dan sebainya, dengan mudah dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Ketiga, assessing and handling information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan intenet, kita dapat dengan mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana pun. Jangan heran, anak-anak kita dapat dengan mudah melakukan cheating atau ngobrol dengan temannya yang berada entah di belahan dunia mana. Masih banyak lagi manfaat yang dapat kita ambil dari penggunaan ICT dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dalam bidang teknologi informasi haruslah dikuasai sebaik mungkin oleh generasi muda kita melalui pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
a. Komputer sebagai Media Pembelajaran
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi. Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online. Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas Indonesia
1. Kelebihan Komputer
Heinich dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keleluasaan terhadap mahasiswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan "kesabaran komputer", dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif bagi mahasiswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast learner). Disamping itu, komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mahasiswa. Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu. Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran yang bersifat individual (individual learning). Kelebihan komputer yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi.
b. Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran
Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan.
Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok.  Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi.  CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)
Mengapa menggunakan ICT untuk Sistem PJJ?
  • Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari)
  • Visualisasi dan Simulasi
  • Interaktif dan Multimedia
  • Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
  • Memudahkan memilih, mensintesa dan mengkolaborasi
  • Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban belajar
  • Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa
  • Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia
  • Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
  • Menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antara siswa dan sumber belajar
  • Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori & kinestetiknya
  • Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
  •  Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
  • Pembelajaran dapat lebih menarik
  • Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
  • Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
  • Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
  • Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
  • Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
BAB III
KESIMPULAN


Perkembangan ICT yang maju dengan demikian pesat.  Membuat kita harus mencari metodologi yang tepat didalam menerapkan pembelajaran bagi anak putra dan putrid bangsa, sehingga kedepan mereka menjadi manusia yang maju dan mandiri yang bisa menghasilkan produk-produk baru, sehingga  membawa nama bangsa Indonesia ke dalam kencah Internasional.
Beberapa kesimpulan diatas adalah yang dimana didalam menerapkan Sistem PJJ tidak terlepas dari media ICT itu sendiri, karena pada prinsipnya PJJ merupakan cara atau metodologi yang digunakan agar siswa lebih memahami dunia IT dan lebih kreaktif didalam menyerapak meteri pembelajaran yang diberikan oleh bapak ibu gurunya. Bisa dikatakan bahwa ICT adalan factor utama didalam menerapkan dan suksesnya Sistem pembelajaran jarak jauh(PJJ) karena ICT merupakan alat/media yang dijadikan tempat untuk berhubungan dengan metodologi pembelajaran online.

 

DAFTAR PUSTAKA

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment