BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PJJ
(Pendidikan jarak jauh) adalah suatu metode pembelajaran yang telah terkonsep
dimana antara pengajar dan peserta didik tetap dapat melakukan pembelajaran
tanpa harus bertemu dan bertatap muka secara langsung. Dapat menggunakan
berbagai media seperti : email, moodle, edmodo, skype, facebook, blog, dan
lainnya yang memanfaatkan internet. Strategi belajar jarak jauh adalah strategi
belajar yang dilakukan secara mandiri bagi peserta didik pendidikan
jarak jauh (PJJ). Strategi belajar pada sistem belajar jarak jauh menjadi
sesuatu yang utama karena peserta didik menjadi pemeran utama dalam belajar. Pembelajaran
berbasis ICT adalah pembelajaran yang berasaskan konsep pembelajaran komputer
dan multimedia. Pendidikan bebasis ICT (Information Communication Technology)
saat ini sudah berkembang pesat di berbagai daerah. Kebutuhan akan berbagai
media interaktf semakin dirasakan, mengingat kondisi perkembangan teknologi
informasi (TI) semakin berkembang pesat. Dalam dunia pendidikan misalnya, siswa
mulai pra-sekolah, SD, SMP, SMA dan SMK dituntut mengenal TI sejak dini. Untuk
mewujudkan sekolah dengan berbasis ICT tentunya diperlukan sarana prasarana
yang menunjang. Tanpa sarana dan prasarana yang baik maka pembelajaran tidak
akan sulit berjalan dengan sempurna. Sarana prasarana sekolah berbasis ICT
adalah seperti Lab bahasa yang lengkap, komputer, LCD, dan koneksi internet.
Untuk menunjang masuknya TI di sekolah, pemerintah secara bertahap membantu
sekolah-sekolah dengan memberikan perangkat hardware komputer sebagai alat
peraktek dan ditunjang dengan diberikannya BOM (Bantuan Operasional Manajemen)
yang salah satunya harus dibelanjakan untuk membeli software komputer untuk
menunjang pembelajaran TI dan penguasaan materi pelajaran umum dengan bantuan
TI. Dengan demikian jelas bahwa kebutuhan bahan pembelajaran berbasis ICT sebagai
alat untuk membantu siswa menguasai TI dan materi pelajaran umum lainnya dengan
lebih cepat, menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar, menjadi kebutuhan
yang mendesak untuk tercapainya kualitas pembelajaran yang diharapkan. Didalam menerapkan pendidikan jarak jauh
sangatlah penting apabila didukung dengan media ICT yang memadai, karena Media
merupakan jembatan untuk berinteraksi dengan dunia maya dan memungkinkan untuk
suksesnya pembelajaran Online yang diterapkan dan diharapkan.
Tujuan
Penulisan
1.
Membuat Karya Ilmiah Tentang PJJ
untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah PJJ
2.
Mengetahui tingkat kebutuhan ICT
didalam mendukung proses Pembelajaran Jarak Jauh
3.
Untuk mengetahui sampai dimana
peranan IT didalam Proses Pembelajaran Jarak jauh.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pendidikan memanfaatkan Information and Communication Technology (ICT).
Pemanfaatan ICT ini secara umum bertujuan menghubungkan murid-murid dengan
jaringan pengetahuan dan informasi. Selain itu mengembangkan sikap dan
kemampuan murid-murid untuk belajar sepanjang hidup (life-long education),
meningkatkan kinerja guru dalam bidang ICT. Pada akhimya akan mengubah sekolah
di Indonesia menjadi institusi pembelajaran yang kreatif dan dinamis dengan
murid-murid menjadi pembelajar yang lebih termotivasi, selalu ingin tahu, dan
kreatif.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk murid dan guru yang memungkinkan mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam menjalankan peran baru mereka, terutama dalam hal ini adalah guru/pengajar.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka pemanfaatan ICT ini adalah dengan menyediakan prasarana dan fasilitas TIK untuk murid dan guru yang memungkinkan mereka mengakses informasi, mendorong pemain kunci dalam sistem sekolah dalam menjalankan peran baru mereka, terutama dalam hal ini adalah guru/pengajar.
a. Kebutuhan
Media ICT didalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
1. Media
Hal yang pertama yang sangat
dibutuhkan apabila seorang guru dan siswa ingin berhubungan dengan dunia maya
adalah media yang digunakan untuk diterapkan sistem pembelajaran jarak jauh
(PJJ), seperti komputer, laptop, netbook, tablet dan media lainnya
2. Fasilitas
Internet yang memadai dan cepat
Untuk menerapkan sistem
pembelajaran jarak jauh tentu sangat dibutuhkan koneksi internet yang memadai
dan cepat, karena apabila koneksi lambat tentu akan mempengaruhi dari pada
sistem pembelajaran online.
b. Karakteristik
PJJ
Ada
beberapa karakteristik PJJ (Pendidikan jarak jauh) menurut keegan yaitu:
1. Terpisahnya
pengajar dan peserta didik yang membedakan PJJ dengan pengajar tatap muka.
2. Ada
pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan belajar
sendiri di rumah (home study)
3. Penggunaan
beragam media-cetak, audio, video, komputer, atau multimedia untuk
mempersatukan pengajar dan peserta didik dalam suatu interaksi pembelajaran
4.
Penyediaan komunikasi dua arah sehingga
peserta didik dapat menarik manfaat darinya, dan bahkan mengambil inisiatif
dialog
5.
Kemungkinan pertemuan sekali-sekali untuk
keperluan pembelajaran dan sosialisasi (pembelajaran diarahkan kepada individu
bukan kepada kelompok)
6. Proses
pendidikan yang memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.
c. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sistem PJJ didasarkan pada :
1.
Keterpisahan antara peserta didik dan
pengajar dalam ruang dan waktu;
2.
Pemanfaatan (paket) bahan belajar yang
dirancang dan diproduksi secara sistematis
3.
Adanya pertemuan pengajar dan peserta
didik yang tidak terus menerus (non-contiguous)
4.
Organisasi pendidikan melalui beragam
media
5.
Adanya penyeliaan dan pemantauan yang
intensif dari suatu organisasi pendidikan.
d. Prinsip
PJJ
Pembelajaran jarak jauh ini
diharapkan dapat menjadi media yang memberikan sarana yang luas bagi mahasiswa/siswa
supaya dapat mengembangkan berbagai kemampuan yang dimiliki untuk mencapai
kualifikasi PJJ dan menguasai kompetensi.
Beberapa prinsip PJJ, yaitu :
1. Prinsip
Kemandirian yang
terdiri dari :
1. Menentukan sendiri cara belajar baik
perorangan, berpasangan, atau kelompok
2. Pemilihan program sesuai dengan pilihan
sendiri
3. Penggunaan aneka sumber yang tersedia dan
terjangkau
4. Sesedikitnya mungkin bantuan dan intervensi
dari luar.
2. Prinsip
Keluwesan yang
terdiri dari :
1. Jadwal
yang relatif bebas tentang kapan memulai, mengakses bahan belajar, mengikuti
ujian/tes kemampuan
2. Pindah
jalur baik secara formal maupun non formal
3. Lintas
jenis secara umum, kehususan/kejuruan
4. Belajar
sambil bekerja.
3. Prinsip
Keterkinian
1. Pengembangan
program yang tepat saat (just-in
time) bukan yang diperkirakan perlu (just in case)
2. Penggunaan
sumber belajar terbaru.
3. Kemudahan
dan kecepatan untuk memperoleh informasi
4.
Prinsip
Kesesuaian
1. Terkait
langsung dengan kebutuhan pribadi, maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan
masyarakat
2. Selaras
dengan kondisi dan karakteristik peserta didik
3. Kesetaraan
bobot program
4. Pengakuan
atas pengalaman (accreditation
of prior learning).
5. Prinsip Mobilitas
1. Perpindahan
antar satuan pendidikan yang setara (akibat migrasi, dsb)
2. Lintas
jenjang berdasar kemampuan (melalui uji kompentensi, kurikulum atau portfolio).
e. Pembelajaran
dalam PJJ
Ada
beberapa langkah dalam proses pembelajaran jarak jauh yaitu :
1. Pemilihan
program berdasarkan kebutuhan
2.
Pengaturan waktu belajar, waktu tes
3.
Mengikuti tutorial
4. Memanfaatkan
bimbingan dan konseling bila ada masalah.
f. Beberapa
bentuk PJJ yaitu :
1. Program
pendidikan mandiri
2. Program
tatap muka yang diadakan di beberapa tempat pada waktu yang telah ditentukan,
informasi pendidikan tetap disampaikan, dengan/tanpa interaksi dari peserta
didik.
3. Program
yang tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu atau banyak tempat.
Untuk
mengatasi dan memprediksi supaya program PJJ dapat berjalan dengan baik, kita
harus mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi yang akan mempengaruhi
jalannya program tersebut dengan efektif.
g. Berikut
kondisi-kondisi yang perlu diperhatikan dalam program pendidikan jarak jauh
yaitu :
Di
samping itu juga, sekolah mengintegrasikan TIK dalam pendidikan sekolah melalui
kurikulum yang sesuai dan dukungan sumberdaya dan mendorong tumbuhnya
lingkungan berbasis komunitas yang kondusif terhadap manajemen perubahan. Dari
realitas di atas ada beberapa hal yang patut di cermati secara arif berkaitan
dengan pemanfaatan ICT ini. Hal ini berkaitan dengan implementasi di lapangan.
Pertama, kemampuan sekolah untuk melengkapi fasilitas ICT. Kedua, tentang
kemampuan sumber daya manusia khususnya guru dalam pemanfaatnan ICT. Ketiga,
lingkungan sosial yang kurang mendukung terhadap pernanfaatan ICT.
ü Kemampuan
Sekolah
Salah
satu unsur yang menyebabkan penerapan ICT didalam PJJ secara maksimal adalah
dengan adanya fasilitas komputer yang memadai. Memang bila kita melihat
sekolah-sekolah elit di kota besar, kita akan menemukan sekolah yang mempunyai
sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, misalnya komputer dan Internet.
Tetapi untuk sekolah-sekolah di daerah pinggiran kota atau kepulauan, kita akan
sulit menemukan sarana dan prasarana yang lengkap terutama koneksi Internet dan
komputer (tentunya yang layak dan memadai untuk sebuah proses pembelajaran)
ü Kemampuan
Sumber Daya Manusia (SDM)
Kunci
utama agar pemanfaatan ICT dalam PJJ berjalan maksimal adalah seorang pengajar
/guru. Untuk itu diperlukan guru yang profesional sehingga pemerintah
memberikan pelatihan kepada sebagian guru MIPA untuk membuat software
pembelajaran, melatih tenaga administrasi (TU) sekolah mengenai penggunaan
komputer untuk administrasi dan perawatan komputer. Sedangkan dalam
kenyataannya tidak semua guru lulusan program sarjana adalah tenaga pendidik
yang profesional.
Bukan
karena sistem Perguruan Tinggi yang jelek, kurikulum tidak sesuai kebutuhan,
dosen-dosen tidak bermutu atau alasan lainnya yang menjadikan lulusan itu tidak
bermutu, tetapi ketidaksiapan dan ketidakmampuan mahasiswa untuk menempuh studi
di universitas. Dan ini juga akan menjadi hambatan yang cukup serius mengingat
yang menjadi kunci utamanya adalah guru dalam pemanfaatan ICT. Ketika guru-guru
yang ada sudah tidak mampu, maka pemanfaatan ICT ini hanya akan menjadi wacana
yang terus berkembang dan hanya mengambang tanpa ada perwujudan dalam
kenyataan.
ü Lingkungan
Sosial
Perkembangan
dan proses belajar seseorang tidak dapat terjadi tanpa kehadiran pengaruh
lingkungan (masyarakat). Begitu juga dengan pemanfaatan ICT didalam
Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) tidak akan maksimal tanpa didukung oleh
lingkungan. Di lingkungan kota-kota besar, sangat mudah untuk mencari perangkat
ICT sehingga pemanfaatan ICT didalam PJJ akan maksimal. Termasuk ketika
memberikan tugas yang harus mengakses internet, misalnya, akan lebih mudah
dilakukan. Akan tetapi untuk kasus sekolah-sekolah yang
h.
Contoh
Peranan ICT dalam Pembelajaran PJJ.
Negara
indonesia ada Negara kepulauan sehingga dalam penerapan PJJ Indonesia adalah
Negara yang sangat cocok untuk diterapkan PJJ. Salah satu contoh peranan ICT
didalam PJJ adalah sebagai berikut :
ü
Apabila listrik saja harus hidup di
malam hari ; tidak terjangkau provider sehingga internet tidak bisa diakses,
maka PJJ akan kurang maksimal walaupun di sekolah itu mempunyai sarana komputer
dan internet yang lengkap. Jadi sangat jelas bahwa lingkungan sebagai proses
motivasi sosial yang memegang peranan dalam merangsang setiap individu untuk
mencapai prestasi sosial sebagaimana proses-proses motivasi akademik akan
mempengaruhi prestasi akademik. Bila lingkungan tidak mendukung, maka akan
sangat sulit bagi siswa untuk mencapai kesuksesan.
Dari perspektif di atas, tampaknya apa yang menjadi harapan pemerintah untuk mengedepankan ICT dalam setiap pembelajaran tampaknya masih harus menapaki jalan berliku. Kemampuan sekolah, kemampuan dan profesionalisme pendidik serta lingkungan sosial yang kondusif untuk sebuah pembelajatan berbasis ICT ternyata masih menjadi tanda tanya besar untuk dalam waktu dekat memberikan kontribusi positif dalam implementasi ‘kebijakan ICT’ ini. Namun, bagaimanapun situasinya kebijakan ini perlu mendapat apresiasi positif dengan berusaha memulai dari diri kita untuk berusaha melakukan yang terbaik.
Dari perspektif di atas, tampaknya apa yang menjadi harapan pemerintah untuk mengedepankan ICT dalam setiap pembelajaran tampaknya masih harus menapaki jalan berliku. Kemampuan sekolah, kemampuan dan profesionalisme pendidik serta lingkungan sosial yang kondusif untuk sebuah pembelajatan berbasis ICT ternyata masih menjadi tanda tanya besar untuk dalam waktu dekat memberikan kontribusi positif dalam implementasi ‘kebijakan ICT’ ini. Namun, bagaimanapun situasinya kebijakan ini perlu mendapat apresiasi positif dengan berusaha memulai dari diri kita untuk berusaha melakukan yang terbaik.
Dalam
bukunya bertajuk Effective Teaching, Evidence and Practice, Daniel Muijs dan
David Reynolds menjelaskan beberapa hal tentang kecakapan ICT. Bagaimana ICT
dapat membantu siswa belajar?
Pertama, presenting information. ICT
memiliki kemampuan yang sangat luar biasa untuk menyampaikan informasi.
Ensiklopedia yang jumlahnya beberapa jilid pun dapat disimpan di hard disk.
Bahkan kini telah lahir googleearth yang dapat menunjukkan kepada kita seluruh
kawasan di muka bumi kita ini dari hasil foto udara yang amat mengesankan.
Dengan membuka www.google.com, data dan informasi akan dengan mudah kita
peroleh. Mau membuat grafik dan tabel? Itu sangatlah mudah. Komputer akan
dengan senang hati membantu peserta didik untuk membuatkan grafik dan tabel
secara otomatis, dengan hanya memasukkan data sesuai dengan yang kita inginkan.
Kedua, quick and automatic
completion of routine tasks. Tugas-tugas rutin kita dapat diselesaikan dengan
menggunakan bantuan komputer dengan cepat dan otomatis. Mau membuat grafik,
membuat paparan yang beranimasi, dan sebainya, dengan mudah dapat dilakukan
dengan bantuan komputer.
Ketiga, assessing and handling
information. Dengan komputer yang dihubungkan dengan intenet, kita dapat dengan
mudah memperoleh dan mengirimkan informasi dengan mudah dan cepat. Melalui
jaringan internet, kita dapat memiliki website yang menjangkau ujung dunia mana
pun. Jangan heran, anak-anak kita dapat dengan mudah melakukan cheating atau
ngobrol dengan temannya yang berada entah di belahan dunia mana. Masih banyak
lagi manfaat yang dapat kita ambil dari penggunaan ICT dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan dalam bidang teknologi informasi
haruslah dikuasai sebaik mungkin oleh generasi muda kita melalui pendidikan
berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
a.
Komputer sebagai Media Pembelajaran
Aplikasi
komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses belajar
secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat
melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi
komputer jaringan (computer network/Internert) saat ini telah memungkinkan
pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang
diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan
tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah
negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi.
Pemanfaatan ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam
memberikan umpan balik (feedback) yang segera kepada pemakainya.
Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online. Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas Indonesia
1. Kelebihan Komputer
Contoh penggunaan internet ini adalah digunakan oleh Universitas terbuka dalam penyelenggaraan Universitas Terbuka Jarak Jauh disamping mahasiswa mendapat modul untuk proses belajar mengajar dia juga dapat mengakses informasi melalui internet. Kuliah lewat Internet oleh IBUteledukasi.com. Universitas virtual IBUteledukasi ini didirikan oleh Adi sasono, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak (Unitar) Malaysia yang sudah lebih dulu menyelenggarakan perkuliahan online. Pada pendidikan jarak jauh Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Interaksi pembelajaran pada program Magister Manajemen Rumah Sakit dan Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan dilakukan melalui surat elektronik (e-mail) mahasiswa harus menjawab 75% pertanyaan melalui e-mail. Contoh lain pemanfaatan jaringan komputer dilakukan di Universitas Indonesia
1. Kelebihan Komputer
Heinich
dkk. (1986) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada
medium komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan
beberapa keuntungan. Komputer memungkinkan mahasiswa belajar sesuai dengan
kemampuan dan kecepatannya dalam memahami pengetahuan dan informasi yang
ditayangkan. Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat mahasiswa dapat
melakukan kontrol terhadap aktivitas belajarnya. Penggunaan komputer dalam
lembaga pendidikan jarak jauh memberikan keleluasaan terhadap mahasiswa untuk
menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai dengan
kebutuhan. Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang
diperlukan oleh pemakainya, yang diistilahkan dengan "kesabaran
komputer", dapat membantu mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar
lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan iklim belajar yang efektif
bagi mahasiswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat memacu efektivitas
belajar bagi mahasiswa yang lebih cepat (fast learner). Disamping itu, komputer
dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar dan
memberikan pengukuhan (reinforcement) terhadap prestasi belajar mahasiswa.
Dengan kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record
keeping), komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil
belajar secara otomatis. Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan
preskripsi atau saran bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.
Kemampuan ini mengakibatkan komputer dapat dijadikan sebagai sarana untuk
pembelajaran yang bersifat individual (individual learning). Kelebihan komputer
yang lain adalah kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik dan
animasi grafik (graphic animation). Hal ini menyebabkan komputer mampu menyampaikan
informasi dan pengetahu-an dengan tingkat realisme yang tinggi.
b.
Penggunaan Jaringan Komputer untuk Pembelajaran
Teknologi
jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan
komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan
diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi
kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling
bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan.
Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)
Mengapa menggunakan ICT untuk Sistem PJJ?
Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok. Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)
Mengapa menggunakan ICT untuk Sistem PJJ?
- Materi abstrak (diluar pengalaman sehari-hari)
- Visualisasi dan Simulasi
- Interaktif dan Multimedia
- Kekuatan Hypertext (dibandingkan Buku)
- Memudahkan memilih, mensintesa dan mengkolaborasi
- Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban belajar
- Penggambaran ulang object belajar dan pola pikir siswa
- Meningkatkan retensi/daya ingat siswa dengan belajar secara multimedia
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan tenaga
- Menimbulkan gairah belajar, interaksi langsung antara siswa dan sumber belajar
- Memungkinkan siswa belajar mandiri, sesuai bakat, kemampuan visual, auditori & kinestetiknya
- Memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama
- Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
- Pembelajaran dapat lebih menarik
- Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
- Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
- Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
- Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
- Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
BAB
III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Perkembangan ICT yang maju dengan demikian pesat. Membuat kita harus mencari metodologi yang tepat didalam menerapkan pembelajaran bagi anak putra dan putrid bangsa, sehingga kedepan mereka menjadi manusia yang maju dan mandiri yang bisa menghasilkan produk-produk baru, sehingga membawa nama bangsa Indonesia ke dalam kencah Internasional.
Beberapa
kesimpulan diatas adalah yang dimana didalam menerapkan Sistem PJJ tidak
terlepas dari media ICT itu sendiri, karena pada prinsipnya PJJ merupakan cara
atau metodologi yang digunakan agar siswa lebih memahami dunia IT dan lebih
kreaktif didalam menyerapak meteri pembelajaran yang diberikan oleh bapak ibu
gurunya. Bisa dikatakan bahwa ICT adalan factor utama didalam menerapkan dan
suksesnya Sistem pembelajaran jarak jauh(PJJ) karena ICT merupakan alat/media
yang dijadikan tempat untuk berhubungan dengan metodologi pembelajaran online.
DAFTAR PUSTAKA